Kamis, 01 Agustus 2019

Konsep Etika Utilitarianisme

   Etika bisnis adalah penerapan prinsip prinsip etika yang umum pada suatu wilayah perilaku manusia yang khusus, yaitu kegiatan ekonomi dan bisnis. Prinsip-prinsip etika tidak berdiri sendiri, tetapi tercantum dalam suatu kerangka pemikiran sistematis yang kita sebut ”teori".


Utilitarianisme
Dengan memperhatikan asal usul istilah ini kita sudah bisa menduga maksudnya. "Utilitarisme" berasal dari kata Latin utilis yang berarti ”bermanfaat”. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Jadi, Utilitarisme ini tidak boleh dimengerti dengan cara egoistis. Menurut suatu perumusan terkenal, dalam rangka pemikiran utilitarisme (utilitarianism) kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah the greatest happiness of the greatest number, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang terbesar. Perbuatan yang sempat mengakibatkan paling banyak orang merasa senang dan puas adalah perbuatan yang terbaik.
Utilitarisme disebut lagi suatu teori teleologis (dari kata Yunani telos = tujuan), sebab menurut teori ini kualitas etis suatu perbuatan diperoleh dengan dicapainya tujuan perbuatan. Perbuatan yang memang bermaksud baik tetapi tidak menghasilkan apa apa, menurut utilitarisme tidak pantas disebut baik. Menepati janji, berkata benar, atau menghormati milik orang adalah baik karena hasil baik yang dicapai dengannya, bukan karena suatu sifat intern dari perbuatan perbuatan tersebut. Sedangkan mengingkar janii, berbohong, atau men curi adalah perbuatan buruk karena akibat buruk yang dibawakannya, bukan karena suatu sifat buruk dari perbuatan perbuatan itu. Utilitarisme dapat memberi tempat juga kepada pengertian "kewajiban”, tapi hanya dalam arti bahwa manusia harus menghasilkan kebaikan dan bukan keburukan.
          Dalam perdebatan antara para etikawan, teori utilitarisme menemui banyak kritik. Keberatan utama yang dikemukakan adalah bahwa utilitarisme tidak berhasil menampung dalam teorinya dua paham etis yang amat penting, yaitu keadilan dan hak. Dengan maksud mencari jalan keluar dari kesulitan terakhir ini, beberapa utilitaris telah mengusulkan untuk membedakan dua macam utilitarisme: Utilitarianisme perbuatan (act utilitarianism), dan utilitarisme aturan (rule utili tarianism). Yang dijelaskan di atas mereka tegaskan adalah utilitarisme perbuatan. Di situ prinsip dasar utilitarisme (manfaat terbesar bagi jumlah orang terbesar) diterapkan pada perbuatan.

Manfaatnya Dalam Bisnis
            Utilitarianisme sebagai teori etika cocok sekali dengan pemikiran ekonomis. Misalnya, teori ini cukup dekat dengan cost benefit analysis yang banyak dipakai dalam konteks ekonomi. Manfaat yang dimaksudkan Utilitarianisme bisa dihitung juga sama seperti kita menghitung untung dan rugi atau kredit dan debet dalam konteks bisnis. Dan memang pemah ada penganut Utilitarianisme yang mengusahakan perhitungan macam itu di bidang etika.


"Etika Bisnis #" 
Nama   : Melda Angelina 
Kelas    : 3EA04 
NPM    : 14216363

Tidak ada komentar:

Posting Komentar