Dev. League of Legends
tersebut merasa bahwa Moonton – dev. Mobile Legends telah melanggar hak cipta
League of Legends lewat kemiripan karakter hero hingga beragam mekanisme gameplay yang ada.
Tuntutan tersebut dilayangkan
lewat salah satu pengadilan di California, Amerika Serikat. Lantas, apa yang
terjadi dengan tuntutan hukum tersebut? Pengadilan Amerika ternyata menolak
untuk menyibukkan dirinya dengan alasan “Forum non Conveniens”. Untuk Anda yang
tidak familiar, alasan ini dikeluarkan jika pengadilan merasa bahwa ada tempat
/ forum yang lebih baik dan cocok bagi kedua pihak yang bertikai untuk
menjalani proses hukum. Mengingat League of Legends racikan Riot Games berada
di bawah bendera raksasa Tencent dan Moonton juga merupakan developer asal
China, kasus ini akhirnya berakhir di China.
Tencent ternyata
“melanjutkan” tuntutan hukum tersebut di China. Tidak menyerang nama Moonton
sebagai perusahaan secara langsung atau Mobile Legends sebagai produk, Tencent
menuntut hukum langsung CEO Moonton – Xu Zhenhua berdasarkan dokumen resmi yang
dilansir oleh Dot Esports.
Walaupun tidak dijelaskan
secara mendetail isi dokumen tuntutan seperti apa yang hadir dan apa
konsekuensi untuk Mobile Legends, namun Xu Zhenhua disebut-sebut harus membayar
tidak kurang dari USD 2,9 juta atau sekitar 42 Miliar Rupiah. Sumber Dot
Esports juga menyebut bahwa “perang” ini belum berakhir. Tencent juga tertarik
untuk melayangkan tuntutan hukum yang serupa pada Moonton berdasarkan produk
mereka yang lain – King of Glory.
Dan pada akhirnya pihak
moonton membayar denda sebesar 2.9 juta USD atau sekitar 42 Milliar Rupiah.
"Etika Bisnis #"
Nama
: Melda Angelina
Kelas
: 3EA04
NPM
: 14216363
Tidak ada komentar:
Posting Komentar